Bangka - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Republik Indonesia melakukan kegiatan monitoring konversi BBM ke BBG untuk petani nelayan sasaran di Kab. Bangka Tahun Anggaran 2022 (Rabu, 23/08/23)
Kegiatan ini dimaksudkan untuk melakukan pengawasan terhadap paket perdana konversi BBM ke BBG yang telah dibagikan kepada petani dan nelayan, berupa 1 unit mesin, 1 buah tabung LPG 3 kg dan 1 set konverter kit beserta asesorisnya. Program Konversi BBM ke BBG untuk Petani Sasaran merupakan salah satu program untuk mendukung diversifikasi energi sebagai solusi penyediaan energi alternatif yang lebih ramah lingkungan, mudah didapat dan turut serta menyelamatkan lingkungan dengan menekan emisi gas karbon.
Pada tahun 2022 total alokasi konversi BBM ke BBG untuk wilayah Kab. Bangka sebanyak 504 unit yang tersebar di seluruh wilayah. Tim ESDM dibantu Dinas Pangan dan Pertanian (Dinpanpertan) terjun langsung ke lapangan untuk melihat kondisi nyata dilapangan dan pemanfaatannya oleh petani.
"Kami dari TIM ESDM ingin melihat langsung kondisi dan peruntukkan BBG ini dilapangan, pemanfaatannya seperti apa, serta efisiensi dan efektifitasnya" kata Benny.
Penggunaan bahan bakar gas ini membawa dampak yang positif, selain sifatnya yg lebih ramah lingkungan juga menghemat biaya bahan bakar (lebih murah) sehingga membantu ekonomi petani dibanding penggunaan bahan bakar minyak.
Program BBM ke BBG sangat membantu petani dalam proses bercocok tanam di Kab. Bangka. Sejalan dengan hal ini Kepala Dinas Pangan dan Pertanian (Dinpanpertan) Kab. Bangka (Syarli Nopriansyah, S.STP) menyampaikan apresiasinya terhadap ESDM atas program ini yang harapannya terus berlanjut untuk mensejahterakan petani. Dinpanpertan berkomitmen membantu petani yang memenuhi ketentuan dan syarat untuk mendapatkan bantuan ini. Tentunya kerjasama semua pihak terkait sangat diperlukan.
"Petani kami sangat antusias dan semangat. Tahun 2023, kita sudah fasilitasi petani dibantu Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) untuk mendapatkan bantuan ini, totalnnya 814 unit yang estimasi pendistribusiannya di bulan Oktober mendatang" Kata Syarli.
Monitoring ESDM di Kab. Bangka berjalan dengan lancar. Banyak petani yang meminta untuk penambahan alokasi bantuan karena petani merasakan manfaat dari implementasi BBG.